Children of Bodom, Salah satu Pioner Melodic Death metal Finlandia Scene yang sekarang sudah tinggal kenangan yang terkubur bersama frontman ikonik-nya, Alexi Laiho. melodic death metal asal Espoo, Finlandia. Dibentuk pada tahun 1993 sebagai Inearthed, formasi terakhir grup ini setelah bubar pada tahun 2019 terdiri dari Alexi Laiho (vocal/gitar) Jaska Raatikainen (drum), Henkka Seppälä (bass), Janne Wirman (keyboard), dan Daniel Freyberg (gitar). Children of Bodom tercatat telah merilis 10 album studio, 2 album live, 2 EP, 2 album kompilasi, dan 1 DVD. Album studio 3 band ini, " Follow the Reaper ", adalah album pertama mereka yang menerima sertifikasi emas di Finlandia, dan album-album studio berikutnya memperoleh status yang sama. Empat album berikutnya memulai debutnya di nomor satu di tangga album Finlandia, dan juga menempati posisi tangga lagu di Billboard 200 Amerika Serikat. Mereka adalah salah satu artis terlaris Finlandia sepanjang masa dengan lebih dari 250.000 rekaman terjual di sana. Pada tahun 2019, Children of Bodom mengadakan konser terakhir mereka di Helsinki yang bertajuk " A Chapter Called Children of Bodom ", sebelum akhirnya membubarkan diri. Laiho dan Freyberg melanjutkan band dengan nama baru sebagai Bodom After Midnight pada tahun 2020. Laiho, yang merupakan salah satu anggota pendiri Children of Bodom serta satu-satunya penulis lagu utama, meninggal pada 29 Desember 2020 dan berakhir sudah sejarah Children of Bodom.

Sejarah Awal dengan Inearted (1993–1996)

Children of Bodom dibentuk pada tahun 1993 oleh gitaris Alexi "Wildchild" Laiho dan drummer Jaska Raatikainen dengan nama Inearthed. Mereka telah saling mengenal sejak masa kanak-kanak dan memiliki ketertarikan yang sama terhadap musik heavy metal, khususnya grup-grup death metal, seperti Dissection, Entombed, Cannibal Corpse, Autopsy, dan Obituary serta grup-grup metal klasik seperti Iron Maiden, Judas Priest, Black Sabbath, Metallica, Dio, dan Ozzy Osbourne. Bassis Samuli Miettinen melengkapi formasi awal band ini. Inearthed merekam demo pertamanya, " Implosion of Heaven ", pada bulan Agustus di tahun yang sama.

Samuli adalah penulis utama lirik band selama dua tahun ia bergabung dengan Inearthed, namun keluarganya pindah ke Amerika Serikat pada tahun 1995, sehingga tidak memungkinkannya untuk tetap berada di band. Kontribusi terakhirnya untuk Inearthed adalah lirik lagu-lagu dari demo kedua mereka, " Ubiquitous Absence of Remission " yang merupakan kali pertama mereka bekerja dengan produser Anssi Kippo di Astia-studios (Lappeenranta, Finlandia). Dalam demo ini, keyboard dimasukkan ke dalam lagu-lagu band untuk pertama kalinya. Untuk mencapai hal ini, baik Laiho maupun Raatikainen memainkan keyboard secara terpisah dan kemudian memadukan lagu yang telah direkam dengan instrumen lainnya. Laiho, yang sebelumnya hanya menciptakan melodi lagu, mengambil peran sebagai penulis lirik band.

Pada saat itu, Raatikainen bermain terompet Prancis di sebuah band besar lokal, dan selama latihan, ia bertemu dengan Alexander Kuoppala, seorang pemain terompet dan juga gitaris yang mahir. Tak lama setelah rekaman demo kedua mereka, Kuoppala diundang untuk bergabung dengan Inearthed sebagai gitaris ritem. Pemain bass yang dipilih untuk menggantikan Samuli adalah Henkka "Blacksmith" Seppälä, yang sebelumnya sudah dikenal oleh Laiho dan Raatikainen sejak di bangku sekolah. Selain memainkan bass, Seppälä juga sering merangkap sebagai vokalis band. Selain itu, band ini juga merekrut seorang musisi dengan spesialisasi pada keyboard, yang bernama Jani Pirisjoki. Keduanya bergabung dengan Inearthed pada awal tahun 1996. Dengan formasi baru ini, Inearthed mulai merekam demo ketiga mereka yang berjudul " Shining ". Demo ini tidak membuat label rekaman terkesan seperti demo sebelumnya, dan tidak ada yang tertarik dengan band ini. Terlepas dari usaha mereka, musik mereka hanya mendapat sedikit eksposur dan hanya bisa bermain di acara-acara lokal. Sebagai upaya terakhir, band ini memutuskan untuk merekam album independen yang didanai sendiri. Laiho ingin menggunakan keyboard secara lebih efektif, tetapi Pirisjoki tidak menghadiri latihan. Oleh karena itu, ia dipecat dan digantikan oleh seorang teman Raatikainen, seorang pianis jazz bernama Janne "Warman" Wirman.

Wirman adalah komponen yang sebelumnya tidak ada dalam Inearthed. Kehadirannya memungkinkan band ini untuk mengambil gaya yang nantinya menjadi ciri khas Children of Bodom. Bersama Wirman, band ini berhasil merekam album pertama mereka pada tahun 1997. Debut mereka, Something Wild, seharusnya dirilis oleh label kecil Belgia, Shiver Records, namun vokalis kedua Sami Tenetz (dari band Thy Serpent) mendapatkan kopian album mereka melalui tangan Kuoppala. Mereka berdua bekerja untuk perusahaan yang sama pada saat itu. Tak lama setelah Inearthed menandatangani kontrak ini, bos Spinefarm Records tertarik untuk mengontrak mereka untuk rilis di seluruh negeri. Kesepakatan yang terakhir ini jauh lebih menarik bagi band ini karena label Belgia hampir tidak memberikan bantuan kepada mereka, sampai-sampai mereka harus mendistribusikan dan menjual albumnya sendiri.

Band ini diharuskan membuat nama baru untuk mendaftar ke Spinefarm Records. Kontrak dengan Shiver Records telah ditandatangani dengan nama Inearthed. Jawaban untuk masalah itu datang saat para anggota mencari nama-nama yang bagus di buku telepon lokal mereka. Ketika mereka menemukan Lake Bodom, mereka menyadari bahwa itu adalah nama yang memiliki dampak dan memiliki cerita yang menarik di baliknya. Sebuah daftar panjang nama-nama yang melibatkan kata Bodom kemudian dibuat, dan mereka memilih Children of Bodom. Nama band ini diambil dari pembunuhan di Danau Bodom.

" Something Wild " dan " Hatebreeder " (1996–2000)

" Something Wild " diproduksi, direkam dan di-mixing oleh Anssi Kippo dan Children of Bodom di studio Astia (Lappeenranta, Finlandia). Dalam upaya untuk mempromosikan band mereka, Children of Bodom menjadi opening penampilan Dimmu Borgir pada tahun 1997. Keberhasilan mereka sedemikian rupa sehingga perwakilan dari label Nuclear Blast mendekati mereka dengan kontrak untuk perilisan di Eropa, sebuah kesepakatan yang dimulai pada tahun berikutnya. " Something Wild " dirilis pada akhir tahun 1997 di Finlandia dan pada tahun 1998 di seluruh dunia. Pada awal tahun 1998, untuk tujuan promosi, band ini merekam video musik lagu " Deadnight Warrior ". Video ini disutradarai oleh Mika Lindberg dan memiliki anggaran yang sangat kecil, yaitu €1000. Video ini memanfaatkan pemandangan sederhana, yang pada dasarnya terdiri dari lokasi di luar ruangan setelah badai salju. Band ini bermain selama beberapa jam pada malam hari, dengan suhu rata-rata minus lima belas derajat Celcius.

Meskipun Laiho sangat kritis terhadap semua musik yang telah ditulisnya, ia mencatat bahwa ia paling tidak menyukai " Something Wild " dari semua albumnya. Saat merekam album ini, Laiho sempat mencoba meniru gaya salah satu idolanya, Yngwie Malmsteen, itulah sebabnya " Something Wild " dianggap sebagai salah satu album paling teknis yang pernah diproduksi oleh Children of Bodom. Meskipun demikian, ia tetap menganggapnya sebagai rekaman "paling penting" mereka, karena album ini "menempatkan mereka di peta." Tur Eropa pertama Children of Bodom dimulai pada Februari 1998. Mereka bermain dengan band-band seperti Hypocrisy (di festival seperti Under the Black Sun), The Kovenant dan Agathodaimon, tetapi mengalami kendala dengan absennya Wirman yang sedang berkonsentrasi untuk menyelesaikan studinya. lalu posisinya digantikan oleh pianis Erna Siikavirta selama tur berlangsung.

Beberapa bulan kemudian, Children of Bodom merekam dua lagu baru lagi di studio Astia dengan produser Anssi Kippo, berjudul " Towards Dead End " dan " Children of Bodom ". Lagu yang terakhir dimasukkan dalam kompilasi oleh Spinefarm Records, yang setelah dirilis tetap berada di puncak tangga lagu Finlandia selama delapan minggu berturut-turut. Pada akhir Agustus, band ini memainkan lagu " Forevermore " secara langsung untuk pertama kalinya dalam sebuah pertunjukan di Rusia. Lagu ini kemudian berganti judul menjadi " Downfall ". Tur Eropa kedua mereka terjadi pada bulan September di tahun yang sama, tetapi sekali lagi Wirman tidak dapat tampil bersama mereka. Pacar Laiho saat itu, Kimberly Goss (dari Sinergy dan sebelumnya dari Dimmu Borgir, Ancient dan Therion) mengambil alih posisi keyboard kali ini. Di akhir tur, Kimberly mengajak Laiho untuk bergabung dengan Sinergy, yang pada saat itu masih berada di tahap awal.

Album kedua, " Hatebreeder ", direkam antara akhir tahun 1998 dan awal tahun 1999 oleh Anssi Kippo di Astia-studios (Lappeenranta, Finlandia). Album ini awalnya berjudul " Towards Dead End ", namun ketika berada di studio, para anggota band memilih judul yang sekarang. Untuk menciptakan antisipasi di Finlandia, single " Downfall " dirilis dua minggu sebelum album ini dirilis. Lagu ini disertai dengan video musik baru, sekali lagi disutradarai oleh Mika Lindberg. Hatebreeder akhirnya menduduki puncak tangga lagu di banyak negara Eropa. Pada bulan Juli 1999, kesuksesan single " Downfall " dan Hatebreeder membuat Children of Bodom menjadwalkan tiga konser di Jepang bersama Sinergy dan In Flames. Selama dua dari konser ini, album live Tokyo Warhearts direkam. Di dalamnya, band ini berhasil mereproduksi dengan mulus dan terkadang memperbaiki lagu-lagu mereka. Atas permintaan mereka, tidak ada overdub yang digunakan dalam rekaman konser tersebut.




Bangkit menuju popularitas : " Follow the Reaper " dan " Hate Crew Deathroll " (2000–2004)

Untuk rilisan berikutnya, Children of Bodom memutuskan untuk menggunakan studio Abyss milik Peter Tägtgren di Swedia, bukan studio Astia dari Anssi Kippo di Finlandia di mana mereka merekam semua rilisan sebelumnya termasuk demo dari Inearthed. Band ini menulis delapan lagu untuk album tersebut. Ketika berada di studio, mereka memutuskan untuk memasukkan sebuah lagu tambahan yang dibuat dengan tergesa-gesa dan menampilkan lirik yang diimprovisasi oleh Laiho; lagu tersebut akhirnya diberi nama " Kissing the Shadows ". Band ini memberi nama album tersebut " Follow the Reaper " dan sesi rekaman berlangsung antara bulan Agustus dan September 2000; album ini dirilis di seluruh dunia pada akhir tahun 2000. Sebuah video musik untuk " Everytime I Die " direkam oleh sutradara Finlandia Tuukka Temonen tak lama setelahnya.

Pada bulan Februari 2002, Children of Bodom mulai menulis lagu untuk album mereka yang akan datang, berjudul " Hate Crew Deathroll ". Mereka kembali ke Astia-studio (Lappeenranta, Finlandia) untuk bekerja dengan produser Anssi Kippo lagi. Sesi ini berlangsung selama bulan Agustus dan September, dan album ini dirilis pada bulan Januari 2003 di Finlandia. Album ini bertahan di puncak tangga lagu Finlandia selama tiga minggu dan kemudian menjadi album emas pertama band ini. Pada akhirnya, semua album band ini mencapai status ini dan " Follow the Reaper " meraih platinum. Pada tanggal 3 Januari 2003, Penghargaan Musik Metal Finlandia diadakan di Tavastia Club di Helsinki. Pemungutan suara terbuka untuk semua penggemar metal dan disampaikan melalui berbagai media yang bekerja sama dengan penyelenggara acara. Children of Bodom dianugerahi Finnish Band of the Year.

Tur dunia pertama Children of Bodom dimulai pada tahun 2003 dan berlangsung hingga akhir tahun 2004. Tur ini memiliki banyak konser yang terjual habis dan menandai konsolidasi band di Amerika Utara, tetapi juga disertai dengan pengumuman yang tidak terduga: Kuoppala memutuskan untuk keluar dari Children of Bodom karena alasan pribadi di tengah-tengah tur tanpa memberikan peringatan sebelumnya. Dalam sebuah wawancara, ketika Laiho ditanya mengapa Kuoppala keluar dari band, ia mengatakan bahwa "Saya mencoba untuk berhati-hati dengan apa yang saya katakan tentang dia karena tidak ada kebencian di antara kami. Dia mengatakan kepada saya bahwa dia muak dengan tur dan gaya hidup band/rock 'n roll yang tinggal di hotel, bus tur, dan sebagainya. Bagi saya, hal ini sangat aneh karena dia selalu menjadi orang yang sangat menyukainya! Dia adalah seorang rock 'n roller yang sangat keras dan tiba-tiba dia berubah 180 derajat dalam hidupnya. Seluruh situasi ini melibatkan pacar baru." Gitaris Griffin, Kai Nergaard, diundang oleh Laiho untuk menggantikan Kuoppala, namun ia tidak menerima tawaran tersebut. Oleh karena itu, rekan satu band Alexi dari Sinergy, Roope Latvala (anggota pendiri Stone, salah satu band yang memulai gerakan heavy metal di Finlandia) mengambil alih gitar sebagai pemain sesi, sampai solusi yang lebih permanen dapat ditemukan. Formasi ini diperkenalkan di Moskow pada tanggal 16 Agustus.





Are You Dead Yet? (2004–2007)

Setelah menyelesaikan tur dunia dengan Latvala - yang kemudian mengambil posisi permanen dalam formasi band - Children of Bodom melanjutkan untuk merekam dan merilis EP " Trashed, Lost & Strungout " dan single " In Your Face ", yang berisi lagu-lagu dari album mereka yang akan datang dan sebuah sampul parodi dari "Oops! I Did It Again" nya Britney Spears. Pada akhir tahun 2005, album " Are You Dead Yet? " dirilis, dengan menampilkan gaya yang berbeda dari apa yang telah disajikan oleh band ini pada karya-karya sebelumnya. Riff gitar yang lebih sederhana dan lebih berat dimasukkan ke dalam sound khas Children of Bodom, serta elemen-elemen dari musik industri. Reaksi dari para penggemar terhadap rilisan ini sangat beragam; namun, album ini tetap menjadi album yang paling sukses secara komersial. Album ini dianugerahi status emas di Finlandia dan mencapai posisi pertama di tangga lagu Finlandia, posisi ke-16 di Jerman, posisi ke-16 di Swedia, dan posisi ke-17 di Jepang. Perilisan berikutnya dari band ini adalah DVD-single untuk lagu "In Your Face", yang mencakup video musik, rekaman di belakang panggung dari band ini dan rekaman langsung dari lagu "Sixpounder" di festival Wacken Open Air pada tahun 2004. Pada bulan Juni, Children of Bodom tampil di depan 120.000 penonton, salah satu konser terbesar mereka, dalam konser terakhir Böhse Onkelz. DVD dari konser tersebut, yang disebut Vaya Con Tioz, termasuk penampilan Children of Bodom dari "Everytime I Die".

DVD live Children of Bodom " Chaos Ridden Years - Stockholm Knockout Live " dirilis pada tanggal 5 Desember 2006. DVD ini berisi rekaman konser langsung yang dilakukan pada 5 Februari 2006 di Stockholm, Swedia, dengan lebih dari 90 menit rekaman langsung. "Chaos Ridden Years" mengacu pada film dokumenter yang menampilkan wawancara dengan anggota band tentang sejarah band dan cuplikan band saat tur. Video ini juga berisi semua video musik yang pernah dibuat oleh Children of Bodom, kecuali "Needled 24/7". Gitaris Alexi Laiho terpilih sebagai gitaris terbaik dunia tahun 2006 oleh majalah Metal Hammer.

Pada bulan Juni 2006, band ini memulai salah satu tur terbesar mereka: Tur Unholy Alliance, bermain bersama Slayer, Lamb of God, Mastodon, In Flames, dan Thine Eyes Bleed. Band ini melakukan tur di Amerika Serikat pada bulan Juni dan Juli, dan Eropa pada bulan Oktober dan November. Pada tanggal 31 Januari 2007, Laiho meluncur ke bawah di sebuah arena bowling setelah secara tidak sengaja melangkahi garis batas. Dia terbanting keras ke dinding, mematahkan bahu kirinya. Hal ini membuatnya tidak dapat bermain gitar selama enam minggu. Karena kejadian ini, Children of Bodom terpaksa membatalkan tur pertama mereka di tahun 2007, dan sebuah festival yang rencananya akan menjadi tajuk utama.

Pada tanggal 31 Maret 2007, situs web band ini merilis informasi tentang kondisi Laiho yang menyatakan bahwa meskipun cedera Laiho tidak akan pernah sembuh total, namun hal tersebut tidak lagi mempengaruhi kemampuannya untuk bermain gitar. Pemberitahuan yang sama juga menyatakan bahwa band ini telah menulis beberapa lagu untuk album baru dan akan mulai rekaman pada tahun 2007.





Blooddrunk and Relentless Reckless Forever (2007–2012)

Dari bulan Oktober hingga Desember 2007, Children of Bodom merekam album studio keenam mereka yang berjudul " Blooddrunk ", yang dirilis pada tanggal 15 April 2008. Album ini berisi 10 lagu termasuk sebuah cover dari "Ghost Riders in the Sky". Children of Bodom tampil dalam tur Amerika Utara Gigantour 2008 bersama Megadeth, In Flames, Job for a Cowboy, dan High on Fire. Children of Bodom merupakan salah satu band pertama yang dikonfirmasi untuk Wacken Open Air 2008, di mana mereka tampil bersama banyak band termasuk Iron Maiden, Sonata Arctica, dan Avantasia. Children of Bodom tampil di Donington Download pada tanggal 15 Juni, dengan memainkan lagu-lagu lama dan baru. Pada tanggal 8 Maret 2008, Children of Bodom melakukan acara penandatanganan pertama mereka di Inggris di toko musik Zavvi di Oxford Street, London. Mereka menandatangani salinan single baru mereka "Blooddrunk" dalam bentuk CD, piringan hitam 7 inci dan 12 inci, hanya 666 salinan piringan hitam 12 inci yang dibuat.

Pada tanggal 26 Juni 2008, Children of Bodom tampil perform pertama mereka di Auckland, Selandia Baru dengan dukungan dari band lokal Dawn of Azazel dan Subtract di Transmission Room. Pada tahun 2008, tiga album studio pertama Children of Bodom, serta Tokyo Warhearts, di-remaster dan dirilis ulang dengan bonus track. Pada bulan September dan Oktober 2008, band ini melakukan tur di Amerika Serikat untuk mendukung " Blooddrunk " dengan dukungan dari The Black Dahlia Murder dan Between the Buried and Me. Testament juga tampil sebagai tamu spesial di slot dukungan utama pada tanggal tur di New York City. Pada bulan November dan Desember 2008, band ini melakukan tur di Eropa untuk mendukung Slipknot dan Machine Head. Dari akhir Januari hingga awal Maret 2009, band ini juga menjadi tajuk utama tur Eropa bersama Cannibal Corpse dengan Diablo sebagai pembuka. Pada tanggal 2 April 2009, Children of Bodom memulai No Fear Energy Tour yang dipandu oleh Lamb of God dengan dukungan utama dari As I Lay Dying dan mereka sendiri, dan slot pembuka bergilir dengan God Forbid dan Municipal Waste, tetapi membatalkan tur seminggu sebelum selesai setelah Alexi mengalami cedera serius setelah terjatuh dari tempat tidur atas bus turnya pada tanggal 26 April 2009, setelah pertunjukan di Palladium Ballroom, Dallas, Texas. Selain cedera tersebut, pada tanggal 8 Mei 2009, di Roseland Ballroom, New York City, Alexi dan Children of Bodom terpaksa berhenti bermain setelah beberapa lagu karena cedera yang dialami Alexi. Laiho awalnya berencana untuk melanjutkan tur meskipun mengalami cedera, namun terpaksa membatalkan enam tanggal terakhir ketika segala upaya untuk meringankan rasa sakitnya gagal. Semua tanggal festival musim panas berjalan sesuai rencana dan tidak terpengaruh oleh cedera Alexi.







Skeletons in the Closet (2009)

Pada bulan Februari 2009, Children of Bodom mengisyaratkan rencana untuk merilis art album berjudul " Skeletons in the Closet ", yang dirilis pada tanggal 23 September 2009. Mereka juga mengaku "malas" dalam hal berlatih dan membicarakan rencana untuk memiliki lebih banyak lagu di album masa depan. Children of Bodom memulai tur ke Amerika Selatan dan Meksiko pada bulan September 2009. Dukungan untuk perjalanan tersebut datang dari Amorphis. Juga pada bulan September dan Oktober 2009, band ini kembali ke Amerika Utara untuk melakukan tur besar-besaran selama sebulan. Pada sebagian besar tanggal, dukungan untuk perjalanan ini datang dari The Black Dahlia Murder dan Skeletonwitch. Austrian Death Machine dan Holy Grail membuat penampilan tamu khusus di slot dukungan utama pada tanggal kedua tur di Pomona, California. Pada tanggal 18 Oktober 2009, empat hari setelah akhir tur Amerika Utara di Honolulu, Hawaii, band ini tampil di Festival Loudpark Jepang bersama dengan Megadeth, Judas Priest, Slayer, Anthrax, Rob Zombie, dan Arch Enemy. Dalam enam hari setelah penampilan mereka di Loudpark Festival, mereka mengadakan tiga pertunjukan di Hong Kong, Taiwan dan Cina. Mereka menyelesaikan tur selama dua bulan dari September hingga Oktober di Moskow, Rusia. Ini merupakan akhir dari Blooddrunk World Tour yang berlangsung selama satu setengah tahun.

" Skeletons in the Closet " adalah album Covering yang dirilis pada tanggal 22 September 2009. Album ini menampilkan cover lagu yang dirilis pada versi album sebelumnya, tetapi juga menyertakan empat lagu baru. Artis yang tercakup termasuk Suicidal Tendencies, Britney Spears, Alice Cooper, Iron Maiden, Slayer, Andrew WK, Billy Idol, dan Scorpions Children of Bodom menampilkan kontes untuk mempromosikan album baru mereka di mana siapa pun dapat memenangkan hadiah yang menampilkan gitar listrik ESP / LTD M-53, seluruh katalog belakang band, dan " Skeletons in the Closet ". Kontes ini berlangsung dari tanggal 25 Agustus hingga 21 September 2009. Para pemenang diumumkan pada tanggal 28 September 2009.

Halo of Blood (2010–2014)

Setelah tur " Blooddrunk " berakhir, Children of Bodom mulai merekam album baru mereka. Selama rekaman trek drum, terjadi tornado kecil dan listrik padam. Akibatnya, rekaman ditunda hingga setelah tur mereka dengan Black Label Society. Children of Bodom merilis beberapa informasi kepada majalah Metal Hammer tentang track album baru. Tiga lagu yang mereka rilis berjudul "Pussyfoot Miss Suicide", "Ugly", dan "Was It Worth It?" Pada bulan November, band ini mengumumkan "The Ugly World Tour 2011" yang akan berlangsung dari bulan Maret-Mei 2011 dan akan menampilkan tanggal-tanggal di seluruh Eropa. Sebagai pembuka adalah Ensiferum, Machinae Supremacy dan Amon Amarth (hanya di Inggris). Pada tanggal 24 November, diumumkan bahwa judul album tersebut adalah " Relentless Reckless Forever ". Album ini dirilis pada tanggal 8 Maret 2011. Sebuah video musik untuk "Was It Worth It?" diproduksi, menampilkan pemain skateboard Chris Cole serta skater pro terkenal Jamie Thomas, Garrett Hill dan Tom Asta. "Was It Worth It?" dirilis sebagai lagu yang dapat diunduh untuk video game Guitar Hero: Warriors of Rock pada bulan Februari 2011.

" Halo of Blood " adalah album studio kedelapan dari Children of Bodom. Album ini dirilis pada tanggal 6 Juni di Eropa, 10 Juni di Inggris dan 11 Juni di Amerika Utara. Tur Mayhem Festival bersama Rob Zombie, Mastodon dan Amon Amarth juga diumumkan pada tanggal 18 Maret 2013. Jurnalis musik Neil Kelly dari PopMatters mengatakan memuji album ini, "Death metal dapat dengan sangat baik memasuki kesadaran arus utama melalui Halo of Blood, rilisan Children of Bodom yang paling mudah diakses." Pada bulan Mei 2014, band ini melakukan tur di Australia timur, mengunjungi Brisbane, Sydney, dan Melbourne dengan Eye of the Enemy sebagai pendukung, bersama dengan Orpheus Omega di Melbourne, dan Emergency Gate di Brisbane dan Sydney.



" I Worship Chaos ", " Hexed " dan Performance terakhir (2014–2019)

Pada tanggal 7 April 2015, band ini mengumumkan bahwa mereka telah mulai mengerjakan album lanjutan dari " Halo of Blood ". Pada tanggal 29 Mei 2015, band ini mengumumkan di halaman Facebook mereka bahwa Roope Latvala tidak lagi menjadi bagian dari Children of Bodom dan album baru ini akan direkam sebagai empat personel untuk pertama kalinya. Namun, band ini kemudian memperbarui bahwa peran Latvala dalam band akan diisi oleh Antti Wirman, adik kandung keyboardis Janne Wirman untuk komitmen live hingga akhir tahun; ia memulai debutnya dengan band ini dalam sebuah pertunjukan live pribadi di Helsinki. Dalam sebuah wawancara dengan Wirman, dia menyatakan bahwa kakaknya tidak akan bergabung dengan band ini secara permanen. Pada tanggal 8 Juni 2015, judul album ini diumumkan sebagai " I Worship Chaos " dan dirilis melalui Nuclear Blast pada tanggal 2 Oktober 2015. Pada tanggal 19 Januari 2016, band ini mengumumkan bergabungnya Daniel Freyberg pada gitar. Dia akan melakukan debut live bersama mereka di Tampa, Florida pada tanggal 9 Februari.

Dalam sebuah wawancara dengan Noizr Zine, yang diambil pada tanggal 14 September 2017, keyboardis Children of Bodom, Janne Wirman, menjawab pertanyaan tentang rencana band untuk mulai mengerjakan album baru dengan "tim produksi yang sama" (Mikko Karmila dan Mika Jussila) setelah tur '20 Years Down & Dirty' berakhir, mengatakan sebagai berikut: "Ya, saya rasa memang begitu. Dan kami akan merekamnya di gudang kami." Pada bulan November 2017, Bassis Henkka Seppälä mendiskusikan dalam sebuah wawancara bahwa band ini telah memiliki setengah album materi yang ditulis untuk album berikutnya. Mereka mulai merekam album baru pada bulan Maret 2018. Pada bulan Agustus 2018, Seppälä menyatakan dalam sebuah wawancara dengan TotalRock Radio bahwa album tersebut akan dirilis pada awal 2019. Pada bulan November 2018, band ini mengungkapkan bahwa album tersebut akan diberi nama " Hexed ". Album ini dirilis pada 8 Maret 2019.

Pada tanggal 1 November 2019, diumumkan bahwa Children of Bodom akan memainkan pertunjukan terakhir mereka dengan formasi yang ada saat itu pada tanggal 15 Desember. Pertunjukan yang dijuluki "A Chapter Called Children of Bodom" ini berlangsung di Helsinki Ice Hall, Finlandia. Pernyataan tersebut mengatakan: "Setelah hampir 25 tahun bersama Bodom, ribuan pertunjukan & 10 album, Henkka [Seppälä], Janne [Wirman] dan Jaska [Raatikainen] telah memutuskan untuk mundur dan mengubah arah hidup mereka. Alexi [Laiho] dan Daniel [Freyberg] akan memberikan pengumuman lebih lanjut mengenai rencana mereka untuk terus menciptakan musik baru di masa depan." Belakangan dilaporkan bahwa alasan utama kepergian mereka adalah karena Raatikainen, Seppälä, dan Wirman tidak dapat lagi menemukan kesamaan pandangan dengan Laiho. Laiho dan Freyberg menemukan bassis baru dan drummer baru menurut Helsingin Sanomat. Menurut zine musik Finlandia, Soundi, Laiho tidak dapat menggunakan nama band tersebut tanpa izin dari mantan rekan-rekan satu bandnya.







Bodom After Midnight dan kematian Alexi Laiho (2020–2021)

Pada tahun 2020, Laiho memutuskan untuk melanjutkan Freyberg dalam band baru mereka, Bodom After Midnight. Bergabung dengan mereka adalah bassis Mitja Toivonen (mantan Santa Cruz), drummer Waltteri Väyrynen (Paradise Lost) dan kibordis tur Lauri Salomaa. Band ini melakukan debut live pada 23 Oktober 2020 di Seinäjoki, Finlandia dengan dua pertunjukan lagi di Tavastia di Helsinki, Finlandia, di mana band ini memainkan satu set lagu Children of Bodom selama satu jam.

Pada 4 Januari 2021, diumumkan bahwa Alexi Laiho telah meninggal dunia pada akhir Desember 2020 karena komplikasi kesehatan pada usia 41 tahun. Bodom After Midnight sedang dalam proses pengerjaan album debut penuhnya, dan sebelum kematiannya, merekam tiga lagu dan merekam video musik, yang diumumkan akan dirilis secara anumerta. Pada 10 Februari, band ini mengumumkan perilisan EP berjudul " Paint the Sky with Blood ', yang dirilis pada 23 April 2021. EP berisi 3 lagu ini menampilkan rekaman terakhir dari Laiho, yang terdiri dari dua lagu orisinil dan sebuah cover lagu Dissection. Gitaris Daniel Freyberg menyatakan bahwa tidak akan ada rilisan lagi: "Tidak ada lagi lagu yang ditulis. Itu semua adalah lagu-lagu, semua riff yang pernah Alexi berikan kepada kami. Jadi tidak ada yang tersisa."

Dalam sebuah wawancara dengan Loudwire pada April 2021, Freyberg menyatakan bahwa Bodom After Midnight tidak akan berlanjut tanpa Laiho: "Sayangnya, Bodom After Midnight sebagai band yang aktif akan terkubur bersama Alexi. Kami tidak merasa nyaman menggunakan nama Bodom tanpa Alexi, karena nama ini sangat terkait dengannya." Lagu mereka "Paint the Sky With Blood" terpilih oleh Loudwire sebagai lagu metal terbaik ke-8 di tahun 2021.

Musical style dan Pengaruh

Children of Bodom biasanya digambarkan sebagai melodic death metal dengan sentuhan elemen power metal, menggabungkan kedua genre tersebut menjadi satu. Pengaruh dan inspirasi Children of Bodom disebut-sebut berasal dari berbagai artis seperti Anthrax, Cannibal Corpse, Dimmu Borgir, Dire Straits, Entombed, Paul Gilbert, Guns N' Roses, Helloween, Hypocrisy, Billy Idol, In Flames, Iron Maiden, Kreator, Yngwie Malmsteen, Metallica, Mötley Crüe, Nine Inch Nails, Obituary, Ozzy Osbourne, Pantera, Poison, The Ramones, Sepultura, The Sex Pistols, Skid Row, Slayer, Stone, Suicidal Tendencies, Twisted Sister, Steve Vai, dan W. A.S.P. Laiho, menurut AllMusic, "secara luas sebagai salah satu pemain genre yang paling berprestasi", sementara band ini memiliki "Sound khas yang langsung dapat dikenali".

Konklusi ...

Jika dipikir-pikir, CHILDREN OF BODOM memberikan sebuah mahakarya pada waktu yang tepat. Dirilis hanya enam hari di bulan Januari 2003, " Hate Crew Deathroll " hadir saat lanskap musik cadas sedang mengalami perubahan besar. Nu-metal telah meledak tahun sebelumnya, runtuh di bawah beban braggadocio dan beberapa pasang celana panjang yang sangat besar, dan jalan terbuka lebar bagi metal yang lebih agresif dan "lebih benar" untuk menggantikannya. Di Amerika Serikat, metalcore dan apa yang disebut sebagai 'New Wave Of American Heavy Metal' sedang mengumpulkan tenaga, dengan KILLSWITCH ENGAGE yang memimpin pasukan band-band yang berpikiran sama dari bawah tanah. Sementara itu, di Eropa, extreme metal sekali lagi sedang naik daun. Antusiasme death metal dari DECAPITATED mendorong mereka menjadi pusat perhatian, sementara DIMMU BORGIR membawa black metal yang paling gelap dan dingin ke panggung utama OZZFEST.

Dengan latar belakang ini, penampilan gemilang CHILDREN OF BODOM dalam musik death metal yang bernuansa klasik dan hiperaktif merupakan sebuah anomali. Mereka mengambil sisi ekstremitas penuh dari rekan-rekan mereka, tetapi mereka memiliki pendengaran yang tajam terhadap melodi yang membuat mereka sangat mudah diterima. Finlandia membuat musik yang cepat, berat, dan tak henti-hentinya, tapi ada nada yang mendasari mereka yang mengisyaratkan kecintaan rahasia terhadap pop. CHILDREN OF BODOM tidak begitu cocok dengan metalcore atau metal ekstrim, dan akibatnya, mereka menarik penggemar keduanya. Dan tidak seperti, hampir semua band death metal di dunia pada saat itu, mereka terdengar seperti sedang menikmati diri mereka sendiri. Ada vitalitas dalam " Hate Crew Deathroll " yang tidak umum pada saat itu, dan bahkan ketika melaju dengan kecepatan yang sangat tinggi, lagu-lagu ini sangat menyenangkan. Salah satu lagu ini memiliki kalimat tentang mencuci tangan dengan darah saat sekarat, dan terdengar seperti sebuah pesta.

Jadi, ketika " Needled 24/7 " pertama kali muncul di MTV, CHILDREN OF BODOM menjadi sebuah sensasi yang tidak terduga. Lagu ini adalah lagu yang menggeram dan ganas dan dilengkapi dengan video musik yang sangat menghibur yang meliputi juggling api, aksi sepeda motor, dan seorang pria yang menusukkan jarum ke pipinya. Bagi siapa pun yang bosan dengan DJ dan rap, ini adalah makanan dari para Dewa. Orang-orang Finlandia berambut panjang, berkaos hitam, dan bahkan tidak menunjukkan sedikit pun pengaruh hip-hop. Mereka tanpa malu-malu, menantang dengan musik metal, dan menulis lagu tanpa solo gitar adalah bid'ah! Dipimpin oleh pemain gitar karismatik Alexi Laiho, mereka membawa mereka dari ketidakjelasan menjadi panggung utama di seluruh dunia. "Itu benar-benar luar biasa," katanya kepada Metal Hammer pada tahun 2020, "Tapi sekali lagi, semuanya terjadi begitu cepat - dan yang saya maksud bukan kesuksesan dalam semalam, karena bukan itu masalahnya, tetapi ketika semuanya mulai terjadi, semuanya berjalan begitu cepat sehingga kami tidak punya waktu untuk duduk dan melihat situasi, apa yang terjadi di sekitar kami."

Kemampuan gitar Laiho dan duelnya dengan pemain keyboard Janne Wirman merupakan bagian penting dari daya tarik CHILDREN OF BODOM. Mereka tidak hanya bermain cepat, mereka juga bermain dengan baik. Ada ketepatan dan keterampilan dalam musik mereka yang terlihat jelas bahkan jika Anda tidak mengetahui arpeggio Anda dari harmonik yang Anda jepit. Para musisi muda ini menarik perbandingan dengan pemain seperti Yngwie Malmsteen, tapi mereka tidak pernah lupa untuk membuat lagu terlebih dahulu dan memamerkannya di urutan kedua. " Hate Crew Deathroll " ditulis dengan ketat dan tidak ada bobot yang berlebihan. Dua puluh tahun kemudian, lagu ini tidak menua sedikit pun.

Anehnya, " Hate Crew Deathroll " tidak disukai secara universal pada saat perilisan awal. Ulasannya sangat bagus, namun beberapa penggemar mereka yang ada tidak begitu tertarik. CHILDREN OF BODOM telah menghabiskan waktu yang lama di bawah tanah dan menghasilkan mahakarya lain hanya beberapa tahun sebelumnya. " Follow The Reaper " membuat mereka menjadi favorit para penggemar (memang benar, ini sangat bagus), dan nama mereka baru saja dibacakan di Headbanger's Ball sebelum tuduhan menjual habis muncul di papan-papan pesan. Rekaman mereka sebelumnya juga menampilkan interpretasi metal atas komposisi klasik, namun hal ini tidak ada dalam " Hate Crew Deathroll '. Anggukan pada Beethoven, Mozart, dan Salieri hanya berupa potongan-potongan pendek, namun menjadi ciri khas mereka. Beberapa orang tidak senang mereka pergi.

Namun, seperti yang dikatakan Wirman kepada Metal Hammer, ini bukanlah evolusi yang disengaja. "Tak satu pun dari kami yang berpikir bahwa kami harus menemukan gaya kami, itu terjadi begitu saja. Kami mulai menulis musik baru, tiba-tiba bagian klasiknya hilang, dan kami berpikir, 'Wow! Kami benar-benar menyukai ini." CHILDREN OF BODOM berkembang selama beberapa album dan Hate Crew Deathroll adalah saat planet-planet itu sejajar, dan mereka menjadi milik mereka sendiri. Saat ini, Hate Crew Deathroll dianggap sebagai tonggak sejarah dan salah satu rekaman terbaik yang pernah mereka tulis. Band ini bubar pada tahun 2019 dan meninggalnya Laiho setahun kemudian mengakhiri harapan untuk melakukan rekonsiliasi. Namun, hingga hari-hari terakhir, " Hate Crew Deathroll " mengisi sebagian besar pertunjukan live mereka.

Para fans mungkin akan memperdebatkan album mana yang merupakan album terbaik mereka selama-lamanya, namun tidak diragukan lagi bahwa ' Hate Crew Deathroll " adalah titik balik mereka. Dunia mainstream belum pernah mendengar musik metal seotentik ini selama hampir satu dekade; album ini dirilis sebelum MACHINE HEAD kembali dan ketika LAMB OF GOD masih bermain di bar-bar yang kosong. CHILDREN OF BODOM adalah sebuah ketidakteraturan, sebuah "band punk kecil dari Finlandia," yang menarik perhatian para penggemar MORBID ANGEL dan anak-anak hardcore bertato. Mereka datang entah dari mana dan membuat ribuan orang meneriakkan lirik seperti "mereka merobek hatiku untuk menunjukkan padaku, betapa hitamnya dunia ini." Sungguh kejutan yang luar biasa dan menggembirakan.

Rest in peace Alexi, we miss you.

Discography

The Carpenter ' Split 1997      
Something Wild ' Full-length 1997
Children of Bodom ' Split 1998      
Hatebreeder ' Full-length 1999    
Tokyo Warhearts ' Live album 1999    
Downfall ' Single 1999    
Hate Me! ' Single 2000    
Follow the Reaper ' Full-length 2000    
You're Better Off Dead! ' Single 2002
Hate Crew Deathroll ' Full-length 2003    
Needled 24/7' Single 2003    
Bestbreeder from 1997 to 2000 ' Compilation 2003    
Trashed, Lost & Strungout ' Single 2004    
Trashed, Lost & Strungout ' EP 2004    
Trashed, Lost & Strungout ' Video 2004      
In Your Face ' Single 2005    
Are You Dead Yet? ' Full-length 2005    
In Your Face ' Video 2005      
The Unholy Alliance ' Split video 2006      
Chaos Ridden Years - Stockholm Knockout Live ' Live album 2006    
Chaos Ridden Years - Stockholm Knockout Live ' Video 2006      
The Unholy Alliance Chapter II Preaching to the Perverted ' Split video 2007    
Are You Deaf Yet? ' Compilation 2008      
Blooddrunk ' Single 2008    
Blooddrunk ' Full-length 2008    
Hellhounds on My Trail ' EP 2008    
Smile Pretty for the Devil ' Single 2008    
War Inside My Head ' Single 2009      
Lookin' Out My Backdoor ' Single 2009      
Skeleton in the Coffin ' EP 2009    
Skeletons in the Closet ' Compilation 2009    
Shovel Knockout ' Single 2011    
Was It Worth It? ' Single 2011      
Relentless Reckless Forever ' Full-length 2011    
Roundtrip to Hell and Back ' Single 2011    
Spinefarm Records UK Presents... ' Split 2011      
I'm Shipping Up to Boston ' Single 2012      
Holiday at Lake Bodom (15 Years of Wasted Youth) ' Compilation 2012    
Scream for Silence ' Single 2013      
Your Days Are Numbered ' Single 2013      
Monsters of Metal ' Split 2013      
Transference ' Single 2013      
Halo of Blood ' Full-length 2013    
Morrigan ' Single 2015      
I Worship Chaos ' Single 2015    
Tales from Lake Bodom ' Split 2015    
I Worship Chaos ' Full-length 2015    
Hexed ' Full-length 2019


Last Line Up

Alexi Laiho - Lead Vocals, Lead Guitars  
Daniel Freyberg - Guitars
Henkka Blacksmith - Bass, Vocals  
Janne Wirman - Keyboards, Vocals
Jaska Raatikainen - Drums, Vocals


Information

http://www.cobhc.com
http://www.facebook.com/childrenofbodom
http://instagram.com/cobhc
http://twitter.com/cobhc
http://www.youtube.com/user/cobofficial